Lewoleba, KilatNews.com.-
Rumah Sakit Penyangga Meru, yang berlokasi di Desa Dolulolong Kecamatan Omesuri
kini mubasir. Tidak ada aktivitas pelayaan kepada masyarakat. Gedung berlantai dua yang telah menelan dana miliaran rupih
tersebut, hanya dihiasi dengan rumput yang tinggi .
Rumah sakit yang dibangun
7 tahun lalu tersebut kini tidak dimanfaatkan. Rumput tinggi menjulang
di sekeliling gedung memberi kesan bahwa gedung bertingkat yng menelan dana
miliaran rupiah tersebut tidak punya pemilik. Sementara mobil ambulance yang
rusak parkir di depan gedung bertingkat tersebut.
Anggota komisi III DPRD Lembata, Laurensius Leu kepada
KilatNews mengatakan komisi III DPRD Lembata sudah melakukan rapat kerja dengan
Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata. Ia mengatakan dalam rapat kerja tersebut
komisi III merekomendasikan kepada pemerintah agar gedung rumah sakit
penyyangga Meru segera diperbaiki dan dimanfaatkan untuk pelayanan kepada
masyarakat.
Anggota fraksi PKB ini mengatakan saat meninjau Rumah Sakit
Penyangga Meru tersebut ditemukan fakta bahwa tidak ada pelayanan, banyak
barang-barang di dalam gedung tersebut rusak dan hilang, tembok gedung sudah rusak. Rumput-rumput liar
berdiri menjulang tinggi disekiling gedung. Ia mengatakan hanya satu bangunan
yang dimanfaatkan yakni rumah dinas, ditempat oleh pegawai.
Lorens mengatakan untuk memperbaiki gedung rumah sakit
tersebut butuh biaya besar, sementara kondisi keuangan daerah saat ini sangat
minim. Ia mengatakan kalau kita
memperbaiki gedung rumah sakit
penyangga Meru tersebut, pertanyaan lebih lanjut adalah apakah setelah itu
pemerintah manfaatkan gedung tersebut untuk pelayanan kesehatan. Jikat tidak ada pelayanan, untuk apa kita perbaiki.
Karena itu secara pribadi ia mengusulkan agar gedung rumah
sakit penyangga Meru itu dialihfungsikan
untuk pembangunan sekolah rakyat, program presiden Prabowo. “Gedung yang ada
sekarang kita perbaiki untuk dijadikan asrama , tinggal pemerintah bangun gedung
sekolahnya saja.”
Sementara itu kepada Desa Dolulolong, M. Molan kepada media
ini, Senin ( 10/11/2025) mengatakan rumah sakit penyangga Meru yang ada
diwilayahnya, sudah lama tidak berfungsi. Terakhir dimanfaatkan oleh pemerintah
Kabupaten Lembata untuk menampung pasien Covid. Setelah itu, rumah sakit
tersebut tidak berfungsi. Molan mengatakan jika tidak cepat diperbaiki dan
dimanfaatkan bisa saja bangunan berlantai dua tersebut rubuh. Tembok-tembok
sudah pada retak, rusak.
Ia mengatakan dirinya sepakat kalau bangun rumah sakit tersebut dialihfungsikan untuk
kepentingan lain seperti pendidikan. “Saya setuju kalau bangunan itu digunakan
untuk sekolah rakyat”. (*)


Berita Terkait
Orang Sakit Menjadi Sumber Utama PAD Lembata