Bupati Kanis Tuaq dan Tim Asistensi Kemensos RI Jalan Kaki Sepanjang 3 KM

photo author
- Kamis, 06 November 2025
Bupati Kanis Tuaq dan Tim  Asistensi Kemensos RI Jalan Kaki Sepanjang 3 KM
Bupati Lembata Petrus Kanisius Tuaq dan tim asistensi direktorat pemberdayaa KAT Kemensos RI dan rombongan berjalan kaki dari dusun Redeng ke Dolu Rabu (5/11/2025)

Lewoleba, KilatNews Com- Selama in, anak-anak sekolah (TK dan SD)  setiap hari harus jalan kaki kurang lebih 3 km dari dusun Redeng ke  Dolu ( pusat pemerintah desa Dolulolong) Kecamatan Buyasuri ,. Anak-anak harus diantar oleh orang tua mereka karena jaraknya cukup jauh. Pada kunjungan Bupati Lembata Petrus Kanisius Tuaq dan tim asistensi pemberdayaan komunitas adat terpencil (KAT) Kementerian Sosial Ri, dan rombongan , Rabu (5/11/2025) berjalan kaki dari Redeng ke Dolu. Jalan kaki memakan waktu 45 menit dan  Bupati Kanis Tuaq cape.

Kepala Desa Dolulolong. Mukrim Molan dalam sambutannya  saat tatap muka bupati, tim asistensi dari Direktorat Pemberdayaan KAT Kemeneterian Sosial RI dengan masyarakat Dusun Redeng  menyampaikan soal kondisi jalan dari Dusun Redeng ke Dolu dan juga kondisi jalan dari Hingalemengi ke Redeng. Ia mengatakan masyarakat selama ini khususnya anak sekolah , setiap hari harus jalan kaki ke sekolah yang ada di Dolu. Sementara lansia  harus jalan kaki untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di Dolu.

Kondisi jalan  yang sulit dilalui kendaraan roda dua ini juga mempengarhui perekonomian masyarakat di Dusun Redeng.

Karena itu ia minta kepada bupati Lembata untuk bisa membangun jalan dari Hingalamengi-Redeng- Dolu.

Bupati Kanis Tuaq, dalam sambutannya tidak menjawab secara langsung permintaan dari Kepala Desa Dolulolong. Bupati dan tim dari Kemensos RI dan rombongan, usai acara tatap muka dengan masyarakat Dusun Redeng,  berjalan kaki dari Redeng ke Dolu.

Jalan bebatuan dan terjal  dari Redeng ke Dolu memakan waktu kurang lebih 45 menit. Bupati Kanis Tuaq ketika ditanya KilatNews.Com   mengatakan dirinya cape. “Cape” kata Kanis menjawab media ini.

Kanis mengatakan dengan melihat kondisi keuangan daerah, maka untuk ruas jalan dari Redeng-Dolu akan dikerjakan namun hanya titik titik kritis saja. “Kita bangun tahun depan tapi mungkin  kita lihat segmen-segmen kritis sehingga kendaraan bisa lewat”.

Sebagaimana diberitakan media ini sebelumnya, anak-anak TK dan SD di Dusun Redeng, setiap hari harus berjalan kaki sepanjang 3 KM. Mereka setiap hari dihantar oleh orang tua mereka, karena jaraknya cukup jauh. Anak-anak ketika pulang sekolah, cape. Orang tua mereka harus bangun jam 5 pagi, untuk menyiapkan sarapan pagi untuk anak mereka, kemudian mereka mengantar anak mereka ke sekolah. Ada orang tua yang memilih menunggu anak mereka sampai pulang sekolah , namun ada  yang memilih untuk balik  lagi ke rumah, dan siangnya  baru orang tua  jemput.

Sementara para lansia  harus jalan kaki untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di Dolu,  sekali sebulan. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

X
SIAD DataGoe